DUKA MEREK RAYA

Sunday, August 24, 2008

7 Rumah Terbakar di Merek Raya
Sabtu, 02 Agustus 2008
Api Diduga dari Ledakan Televisi

Tujuh unit rumah terbakar di Huta Kristen Nagori Merekraya Kecamatan Pematang Raya Kabupaten Simalungun,
Jumat (1/8) sekira pukul 10.00 WIB. Kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp1 miliar.
Informasi dihimpun METRO dari warga di lokasi kejadian, sebelum
kebakaran terjadi, suasana huta (kampung) sedikit lengang. Sebab
rata-rata warga sedang berada di ladang. Namun tiba-tiba terdengar
teriakan seorang murid SD yang baru pulang sekolah.
Murid SD yang memiliki nama panggilan Ucok itu, sedang melintas
berjalan kaki menuju rumahnya. Tepatnya di depan rumah Jolden, yang
diduga merupakan asal api, Ucok heran melihat ada kepulan asap tebal.
Ucok menghampiri dan mengintip rumah yang sedang kosong itu. Dari luar,
ia melihat bagian dalam rumah sudah banyak asap dan ada kobaran api
dari televisi. Ucok yang menyaksikan kobaran api dan kepulan asap
langsung berlari menuju bengkel milik Risjon Saragih sembari berteriak
dan mengatakan ada kobaran api. Mendengar teriakan Ucok, Risjon keluar
dari bengkel dan melihat api mulai membesar di rumah tetangganya. Ia
pun segera mengemudikan salahsatu mobil langganannya untuk melaporkan
kejadian tersebut ke Pplsek Raya dan menghubungi petugas pemadam
kebakaran.
Sementara itu, warga lainnya yang mendengar teriakan Ucok dan melihat
Risjon panik, berusaha menyelamatkan harta benda dari dalam rumah.
Bahkan rumah yang ditinggal pemiliknya terpaksa dirusak demi
menyelamatkan benda-benda di dalam rumah.
Namun karena angin bertiup sangat kencang serta terik matahari
menyengat, api cepat membesar dan merambat ke bengkel dan rumah lain.
Sehingga warga yang hendak menyelamatkan harta benda tidak bisa berbuat
apa-apa dan hanya menyaksikan tujuh unit rumah berikut bengkel terbakar
dengan cepat.
Api Berkobar Selama 2 Jam
Kebakaran berlangsung selama sekira dua jam. Petugas pemadam kebakaran
baru tiba setelah hampir sekira satu jam api berkobar. Sebelum petugas
datang, warga berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya,
seperti air yang diambil menggunakan ember.
Parahnya, satu unit mobil pemadan kebakaran datang hanya dengan tangki
kosong, dan terpaksa terlebih dahulu mengambil air dari salahsatu
sungai di Huta Hapoltakan Raya.
Salahseorang warga di sekitar lokasi kejadian marah dan menuding
lambannya petugas pemadam kebakaran datang. Entah ngapain datang kalau
tangki tidak berisi air! Lamban kali petugasnya! Kenapa tidak distok
air di dalam tangki, biar bisa cepat melakukan pemadaman? kata seorang
pria berkumis dan berbadan tambun.
Akhrinya setelah tiga kali bolak balik mengambil air dan mendapatkan
bantuan dua unit mobil pemadam kebakaran, api dapat dipadamkan. Namun
tujuh rumah berikut bengkel sudah hangus dilalap api. Tercatat, lima
tangki air baru bisa menjinakkan api.

Satu Rumah Dibongkar
Selain tujuh unit rumah berikut bengkel yang terbakar, satu unit rumah
lainnya yang terbuat dari papan, yakni milik Jahardin Saragih, terpaksa
dibongkar warga untuk mengantisipasi api merambat lebih besar. Warga
pun berusaha mengeluarkan barang-barang barang dari dalam rumah sembari
berusaha melepaskan dinding rumah.
Upaya warga yang merubuhkan rumah dipimpin Pangulu Nagori Merekraya,
Jontam Purba. Jontam langsung mengoordinir warga yang terdiri atas
pemuda dan kaum bapak. Sementara kaum ibu menangis histeris. Dalam
waktu 30 menit, rumah itu berhasil dirubuhkan.
Jalan Siantar-Saribu Dolok Macet
Musibah kebakaran tersebut membuat jalan lintas Siantar-Saribu Dolok
Nagori
Merekraya Kecamatan Pematang Raya macet total. Sebab rumah yang
terbakar tepat berada di sisi kiri jalan Siantar-Saribu Dolok.
Warga dan beberapa pegawai negeri sipil (PNS) yang menuju Kantor
Bupati berhamburan melihat rumah terbakar. Terlihat beberapa petugas
berusaha mengatur arus lalu-lintas untuk mempermudah kendaraan
melintas, dan memberikan jalan bagi mobil pemadam kebakaran yang
beberapa kali lalu-lalang mengambil air.
Sejumlah warga semakin panik karena beberapa kabel listrik terputus dan
terjatuh membentang di jalan. Warga pun berhamburan karena takut
terkena kabel mengeluarkan api. Satu Sepedamotor Terbakar
Satu unit sepedamotor milik warga yang hendak diperbaiki di bengkel
milik Risjon Saragih ikut terbakar. Selain itu, jagung dan kopi
sebanyak empat ton ikut hangus, termasuk sejumlah peralatan bengkel
berupa mesin genset, gerenda, tabung las karbit, dan las listrik.
Sementara itu, rumah P br Damanik, ibu Risjon Saragih (pemilik bengkel)
mengalami kerugian sangat besar, yakni sekitar Rp400 juta. Hal ini
dikatakan Pangulu Nagori
Merekraya, Jotaman Purba.
Dikatakan Jotaman, rumah J Sinaga warga Jakarta yang berasal dari
Nagori
Merekraya yang ditaksir senilai Rp250 juta ikut terbakar
berikut harta benda di dalam rumah. Masih kata Jotaman, selain
berusaha menyelamatkan harta benda dan memadamkan api, warga juga
mendirikan posko bantuan. Sementara para korban yang rumahnya terbakar,
untuk sementara diungsikam di rumah tetangga.
Api Diduga dari Ledakan Televisi
Hampir dipastikan, api yang menghanguskan tujuh unit rumah berasal dari
ledakan televisi yang korsleting karena masih terhubung dengan aliran
listrik, di rumah Jolden Saragih.
Diduga, sejak malam hingga siang, pemilik rumah tidak mencabut stop contact televisi dari aliran listrik.


Berusaha Tegar....
Meski sangat berduka, namun anak salahsatu korban yang rumahnya
terbakar berusaha tetap tegar. R Saragih (44), putra P br Damanik, yang
tinggal di seberang jalan rumah ibunya, mengaku tidak menduga rumah
peninggalan almarhum ayahnya, yang selama ini dijadikan bengkel las dan
tempat penyimpanan hasil bumi, sudah rata dengan tanah hanya dalam
waktu singkat.
Dikatakannya, sebelum peristiwa itu terjadi, ia sedang bersiap-siap
menuju Pematangsiantar untuk menyelesaikan suatu urusan. Ketika dirinya
meninggalkan rumah, istri dan ibunya sedang bercerita di salahsatu
ruangan di rumah yang juga berfungsi sebagai bengkel itu.
Namun Saragih berusaha tegar. Ia tak ingin ibunya stres dan jatuh
sakit. Saya akan berusaha tegar. Saya tidak ingin mamak sakit;ucapnya.
Pemilik Rumah yang Terbakar
1. Jonatan Sinaga
2. Barmen Purba
3. Lesmen Damanik
4. P Br Damanik Pemilik bengkel yang dikelola anaknya Risjon Saragih
5. Julden Saragih Duga api berasal dari ledakan televisi di rumahnya
6. J Sinaga Warga Jakarta asal
Merekraya
7. Johardin Saragih Rumahnya terpaksa dibongkar

Powered By FISHBONE

PESTA SEKOLAH MINGGU

Wednesday, April 30, 2008

TATA IBADAH

PESTA SEKOLAH MINGGU - HARI DOA ANAK 2008

TEMA

TUHAN MEMBUAT AKU MENGERTI BANYAK HAL”



I. PERSIAPAN

Seorang anak mengenakan pakaian tradisional orang Amerindian dengan elemen-elemen: rok terbuat dari rumput, hiasan kepala yang sederhana terbuat dari pita bulu dan kerang, gelang dan kalung dengan beberapa model ragam hias (dekoratif) lainnya

Lima orang anak lainnya berpakaian mewakili setiap warna dari lima warna yang ada pada bendera Guyana – hijau, putih, emas, hitam dan merah. Hijau melambangkan pertanian dan alam hutan Guyana, pinggiran putih menggambarkan sungai-sungai dan air yang potensial; panah dengan warna emas melambangkan kekayaan mineral Guyana dan mengarah ke depan; pinggiran hitam melambangkan ketahanan yang mendukung orang Guyana maju ke depan: dan segitiga merah menggambarkan alam yang bersemangat dan dinamis dari pembangunan nasional. Keenam orang anak tersebut bertugas menyampaikan SALAM DARI GUYANA di bawah ini.

Semua proses dilaksanakan mulai di antara bangku-bangku gereja sambil berjalan ke depan dan berdiri di depan altar.

Kelima anak yang berpakaian adat Simalungun menyanyikan PKJ No 27 : 1+3+6

5 . 5 6 5 3 3 . 2 1 . 2 3 3 2 2 . 1 2 3 2 3 . 2 1’

Nya nyi kan lah nyanyi an ba ru ba gi Al lah Pen cip ta cakra wa la

1 3 5 . 5 6 5 3 3 . 2 1 2 3 3 2 2 . 1 2 3 2 3 . 2 1 .

Se ga la se ra fim, keru bim,pujilah Dia, besar kanlah nama Nya

3 5 . 3 5 3 . 1 2 3 . 2 1 .

Ber so rak so rai ba gi Ra ja Mu

3 5 . 3 5 3 . 1 2 3 . 2 1 .

Ber so rak so rai ba gi Ra ja Mu


Wahai langit yang mengatasi sgala langit,mazmurkanlah Tuhanmu

Hai air diatas langit,turut memuji Tuhan, muliakan Penciptamu

Bersorak-sorai bagi Rajamu, bersorak-sorai bagi rajamu

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Allah, semua ciptaanNya

Semesta alam, pujilah Tuhan yang di sorga,nyanyikan Haleluya

Bersorak-sorai bagi rajamu, bersorak-sorai bagi rajamu

II. KEBAKTIAN


1. VOTUM – INTROITUS-DOA PEMBUKA Jongjong kuria

P : Riap ma hita jongjong...

Ibagas GoranNi Naibata Bapa, pakon Tuhan Jesus Kristus, ampa Tonduy

Napansing, Sitompa langit pakon tanoh on, Amen

UseihononKu do TonduyHu bani dakdanakmu ampa pasu-pasungKu bani

ginomparmu, Heleluya, haleluya, haleluya

K : Mandodingkon : Haleluya, Haleluya, Haleluya...

P : Martonggo ma hita

Ham Tuhan Naibata Bapa nami, tarimakasih ma bani idop ni uhur ampa pasu

pasuMu na dob ijalo hanami sadokah on

K : Idai hanami do holongMu na manrahut hanami bani panorang on, boi hanami

riap martumpu ijon bani kebaktian Pesta Sekolah Minggu, pardingatan

Parrohni Tonduy Napansing pakon Hari Doa Anak ibagas malas ni uhur na

hum Bamu

P: Ajari Ham ma hanami Tuhan, ase marhiteihon kebaktian on, lambin marmulia

Ham, janah ajari Ham hanami ase sintong-sintong pamujion nami hu Bamu

K : HolongMu do na ipataridahkon Ham Tuhan hubennami jolma pardousa on,

marhiteihon Tonduy Napansing na tondok bani goluhnami on.

P : HolongMu do Tuhan na ipataridahkon Ham, ase boi hanami Anak Sekolah

Minggu Mu marmalas ni uhur mamuji Ham marhiteihon Minggu Pesta

Sekolah Minggu on.

K : Irahut Ham do hanami pakon hasoman nami na i Guyana, bani kebaktian on,

ase boi riap hanami mamuji Ham, agepe palegan-legan ianan nami.

P : TonduyMu do na i useihon Ham hubennami ganupan, ipuji hanami ma Ham

Tuhan.

K : Iondoskon hanami ma kebaktian nami on, hubagas tanganMu, janah sada

ma hanami ibagas GoranMu Tuhan.

K : Amen


2. SALAM DARI GUYANA hundul kuria

ORANG AMERINDIAN (Anak Pertama)

Teman-teman....

Selamat datang dari Guyana! Kalau teman-teman melihat di peta dunia, negara Guyana terletak di sebelah selatan benua Amerika, berbatasan dengan negara Venezuela dan Suriname. Nama Guyana berarti “Negeri yang berlimpah air”, karena di negeri kami banyak sekali sungai.

Perkenalkan, aku orang Amerindian. Kami adalah “suku asli” di Guyana. Kami hidup sederhana seperti berburu di hutan, menangkap ikan, membersihkan hutan untuk ditanami sayuran dan umbi-umbian. Rumah kami terbuat dari kayu dan atapnya dari daun pohon palem, bagus kan...Sekarang banyak orang Ameridian yang bekerja

sebagai penambang, petani dan pengrajin bahkan ada juga loh... yang menjadi dokter, guru, pegawai negeri dan pendeta.

ORANG AFRIKA (Anak Kedua)

Perkenalkan aku ini orang Afrika... Nenek moyangku berasal dari Afrika Barat. Dulu kami dipaksa untuk bekerja di perkebunan gula, kami diperlakukan sebagai budak..., akhirnya kami memberontak dan melarikan diri.

ORANG EROPA (Anak ketiga)

Kalau aku..., Nenek moyangku dari Eropa. Mereka menangani pengiriman dan penjualan kopi, kapas dan tebu ke luar negeri.

ORANG CINA (Anak keempat)

Aku orang Cina. Ketika pertama kali datang, kami menjadi buruh kontrak. Kami dikekang dan dipisahkan dari penduduk lainnya. Sedih sekali...., ketika sudah bebas, banyak di antara kami memilih untuk tetap tinggal di Guyana. Kebanyakan menjadi penjaga toko yang sukses dan juga membuka bisnis restoran. Banyak yang sukses menjadi pengusaha. Ada juga yang bisa menjadi pengacara, guru, dokter dan kerja di pemerintahan.

ORANG PORTUGIS (Anak kelima)

Hai.. teman-teman, aku ini orang Portugis. Kami terkenal pintar berdagang. Apakah kalian tahu bahwa di Guyana tiap suku punya masakan khas? Orang Ameridian terkenal dengan ”pepper pot”–nya. Rasanya pedaaassss.. Kalau orang Afrika jago masak ”mettemgee”, yaitu sayuran rebus berkuah santan dengan ikan dan daging. Orang India lain lagi.., mereka punya roti kari, sedangkan orang Cina terkenal dengan ”chowmein”. Setiap natal semua makanan di atas menjadi sajian istimewa dengan aroma bawang putih dan babi yang harum....

ORANG INDIA TIMUR (Anak keenam)

Salam... aku orang India Timur. Nenek moyangku dulu pindah dari India. Mereka juga menjadi buruh kontrak dan diperlakukan tidak baik. Setelah bebas, mereka tidak mau kembali ke negeri asalnya, dan menetap di Guyana. Mereka bekerja di persawahan. Sekarang banyak yang menjadi pengusaha perkebunan, dokter, kontraktor, pedagang dan guru.


KEENAM ANAK MENGUCAPKAN:

Kami “Negeri Enam Suku” Motto kami:

Satu Bangsa, Satu Negeri, Satu Tujuan”.


3. PENJELASAN TEMA MELALUI ”PERMAINAN LAYANGAN”

Pemimpin Dewasa:

Di sini di Guyana, Allah menempatkan banyak orang, yang terdiri dari bermacam-macam warna kulit dan rupa. Mereka selalu kerjasama dan hidup dengan rukun. Kepada orang yang hidup rukun dan kerja sama, Nabi Yesaya berkata: ”mereka seumpama Rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak akan lesu, mereka berjalan dan tidak akan menjadi lelah” (Yesaya 40:31).

Dengan pimpinan Tuhanlah, kita bisa melihat perbedaan yang satu dengan lainnya, dan perbedaan itu indah. Seperti rajutan layangan yang indah, melayang di ketinggian.

Perbedaan tidak akan memisahkan kita, malahan, kita akan sadari bahwa perbedaan-perbedaan itu membuat kita istimewa. Sama seperti layangan yang hanya dibuat dari kertas, akan pergi ke mana ia mau pergi dan segera akan jatuh di tempat yang keliru, kayu akan mengapung tetapi tidak terbang. Tetapi ketika kertas dan kayu bersama-sama menjadi layangan, alangkah indahnya dilihat. Tambahan pula, rangka yang terbuat dari kayu dapat dikenali, karena seperti inilah tulang belakang iman Kristen kita – Salib Kalvari, di atasnyalah Juruselamat kita mati.

Layangan dapat dilihat seperti bangsa kita yang terdiri dari banyak suku dipersatukan bersama-sama oleh Salib Kristus.

Anak-anak membuat kelompok dengan membentuk layangan lalu

menyanyikan : ”NYANYIAN ASM GKPS Hal No 216 : 1 -4

1. Tonggor ma jenges ni in, ganup na sauhur in.

Parpambaenan na bujur, ’ge hataNi pe botul


2. Misbou do uap ni in, songon bunga-bunga in.

Ganup na tinompa in, pajagarhon tanoh in


3. Ai usih bai namur do, mangarbahi hajojor.

Jenges ni parsaoran niin, ganup na sauhur in.


4. Iparbagah Naibata, bani na sauhur da

Pasu-pasu bahat, uhur na sonang totap.



DOA (Kekaguman pada ciptaan Tuhan )

ANAK 1:

Tuhan yang baik, kami mengasihi dan mengagumi Engkau. Kami bersyukur untuk negeri yang indah ini. Engkau telah memberikan kami banyak bunga, pohon-pohonan, buah-buahan dan binatang-binatang; sinar mentari yang terang dan angin laut yang sepoi-sepoi basah.

ANAK 2:

Di sekolah, kami belajar ilmu pengetahuan, itu sebabnya kami tahu bagaimana melihat alam lebih dekat. Kami melihat bagaimana semuanya saling berhubungan. Kami kagum dan takjub sekali. Engkaulah sumber hikmat. Kami sangat menyayangi-Mu. Kami tahu, Engkau juga pasti menyayangi kami. Berkatilah anak-anak di seluruh dunia ini. AMIN

4. NYANYIAN Hal No 406 : 1-2

1. Hatahononta diatei tupama, ai negaranta tanoh na lambut

Laut bolag, laut ni pe ratah, talunjengen appar do haganup

In haganupan, pasu-pasuNi, simada Kuasa Than Naibata

In haganupan, pasu-pasuNi, simada Kuasa Tuhan Naibata

2. Tanoh na gombur, musim pe dear, torsa ganupan mambahen jagar

Jenges idahon, damei do ijin, in ma tanohta hatubuhan in

In haganupan...psb


5. TONGGO HASASAPAN NI DOSA/DOA PENGAKUAN DOSA

( Sesuai Agenda ) jongjong kuria



6. NYANYIAN – Bukan dengan barang fana hundul kuria

Bukan dengan barang fana, Kau membayar dosaku

Dengan darah yang mahal, tiada noda dan cela

Bukan dengan emas perak, Kau menebus diriku

Oleh segenap Kasih dan pengorbananMu

Kutelah mati dan tinggalkan, cara hidupku yang lama

Semua sia-sia dan tak berarati lagi

Hidup ini ku letakkan, pada mezbahMu ya Tuhan

Jadilah padaku seperti, yang Kau ingini



7. HATA HAPORSAYAON jongjong kuria


8. ACARA KHUSUS

  1. Vocal Group

  2. Mambasa Surat Sibasaon

c. Pembacaan ALKITAB : Lukas 10: 38-42 - diperankan-

Drama singkat dengan empat (4) pemain. Hal-hal yang dipersiapkan:

- Sebuah meja dengan tiga buah kursi atau sehelai tikar.

- Ruangan yang cukup luas, sehingga ada tempat untuk Yesus dan Maria duduk,

sementara Marta bekerja.

- Gulungan kain merah sebagai karpet untuk alas berjalan (biasa dipakai untuk

menyambut tamu agung).

- Pakaian jubah dan penutup kepala (dapat disesuaikan dengan konteks Alkitab).

Narator 2

Yesus dan murid-murid-Nya melakukan perjalanan dan singgah di desa yang

bernama Bethania. Seorang bernama Marta menyambut Yesus dan mengajak ke

rumahnya.

Marta

(sibuk membuka karpet merah bagi Yesus untuk memasuki rumah). Selamat datang, Yesus. Silakan duduk. Guru kelihatannya sangat lelah setelah jauh berjalan. Aku dan saudaraku, Maria, sangat senang Engkau bisa hadir di rumah kami. Silakan beristirahat, kami masih harus membereskan rumah ini. (Yesus duduk dan Maria duduk di dekat kaki Yesus, sementara Marta mondar-mandir membereskan ruang tersebut).

Narator 1

Maria dan Marta tinggal serumah. Sehari-hari Maria dan Marta saling menolong.

Namun, hari ini Maria duduk saja di dekat kaki Yesus mendengarkan

pengajaranNya. Sementara Marta sibuk dengan pekerjaannya.

Marta : (Mendatangi Yesus) Guru..., Kenapa Guru tidak peduli aku bekerja sendiri? Suruhlah Maria membantuku.

Yesus : Marta..., Marta...!!! Mengapa sih kamu kuatir dan sibuk sekali? Banyak sekali yang kamu kerjakan. Pilihlah satu saja, Maria sudah memilih bagiannya.

Narator 1

Yesus bukan menyalahkan Marta. Yesus mengatakan bahwa sibuk bekerja seperti Marta baik, tetapi ada juga saatnya kita berdiam diri dan mendengarkan Yesus, sehingga kita tahu siapa Dia? Mengapa Allah menciptakan kita? Apa kehendak Tuhan bagi kita? Dan apa tujuan hidup kita dalam rencana Allah?

Narator 2

Yesus tidak mengatakan bahwa apa yang dilakukan Marta itu salah. Ya, kita perlu sibuk menyambut tamu, tapi kita juga perlu mendengar tamu kita. Kadang-kadang tamu kita ingin supaya kamu duduk, mendengarkan dan memahami kebutuhannya, mungkin mereka membawa sebuah pesan atau berita untuk kamu. Apakah mungkin kamu mengerti itu semua, jika kamu berjalan ke sana ke mari, sibuk melakukan banyak hal. Tidak. Yesus menginginkan kita duduk dan mendengar, belajar dan mengerti Firman-Nya. Yesus ingin agar kita mengetahui hikmat Allah dengan Firman-Nya.

d. Nyanyian KJ NO 257 : 1 + 3 ( dinyanyikan oleh Anak Sekolah Minggu )

  1. Aku gereja, kau pun gereja, kita sama-sama Gereja

Dan pengikut Yesus, di seluruh dunia, kita sama-sama gereja

Gereja bukanlah gedungnya, dan bukan pula menaranya

Bukalah pintunya, lihat di dalamnya, Gereja adalah orangnya

Aku gereja, kau pun gereja, kita sama-sama Gereja

Dan pengikut Yesus, di seluruh dunia, kita sama-sama gereja

  1. Di waktu hari Pentakosta, Roh Kudus turunlah ke dunia

G’reja disuruhNya membawa berita, kepada umat manusia

Aku gereja, kau pun gereja, kita sama-sama Gereja

Dan pengikut Yesus, di seluruh dunia, kita sama-sama gereja

  1. Doa Syafaat oleh Sekolah Minggu

9. MANDODING hal No 87 : 1-3 hundul kuria

1. Sai sogopi Ham au on, Ham alo Tonduy Napansing

Sai ajari Ham tongtong, baen sonang janah papansing

Sai martonggo bai Jahowa, na tong manangihon hata

2. Tonduy hasangapon in, sai iankon uhurnami

Tumpak Ham hanami bei, lao manlawan musuhnami

Se maluah ma hanami, humbai hadosaonnami

3. Jolma manisia da, sai sondangi Ham ganupan

Ase roh ganup homa, hubai Jesus Kristus Tuhan

Rarat ma harajaonNi, bai ganup manisiaNi


10. AMBILAN/ FIRMAN TUHAN ( 4 Mus 11 : 24-29 / Bil 11 : 24 – 29 )


11. GALANGAN/ PERSEMBAHAN dengan Menyanyi dari KC 256

HIDUP KITA YANG BENAR

  1. Hidup kita yang benar haruslah mengucap syukur

Dalam Kristus bergemar: janganlah tekebur

Reff: Dalam susah pun senang, dalam segala hal,

aku bermazmur dan ucap syukur: itu kehendak-Nya!

  1. Biar badai menyerang, biar ombak menerjang

Aku akan mengucap syukur kepada Tuhanku.

  1. Apa arti hidupmu? Bukankah ungkapan syukur,

Karena Kristus, Penebus, berkorban bagimu!


12. TONGGO GALANGAN-TONGGO RIAP- PASU-PASU jongjong kuria


13. NYANYIAN PENUTUP

Amen ‘ku bersyukur Tuhan, amen ‘ku bersyukur Tuhan, amen, amen

Amen, amen, amen ‘ku bersyukur Tuhan


III. PERAYAAN

RAMAH TAMAH

( Sesuai pakon na dob isusun Pengurus Sekolah Minggu )


Powered By FISHBONE

Panen Raya Jeruk

Wednesday, February 27, 2008

Menteri Pertanian Anton Apriyantono ikut serta dalam panen raya jeruk di Nagori Merek Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sabtu (4/8). Turut hadir Bupati HT Zulkarnain Damanik dan Ketua DPRD Simalungun H Syahmidun Saragih. Mentan mengungkapkan kekagumannya melihat kegigihan dan keberhasilan petani mengelola tanaman jeruk seluas 200 hektare di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Secara khusus Mentan mengusulkan pembangunan industri pengolahan jus jeruk di Raya.

Mentan membuka peluang bagi petani untuk ikut program pemberdayaan keuangan mikro tahun 2008. Setiap desa tergolong miskin tetapi berpotensi, diberi pinjaman bergulir Rp100 juta untuk dikelola gabungan kelompok tani. Pinjaman akan diperbesar bila pengembalian berjalan lancar sehingga petani diharapkan bisa mandiri karena memiliki lembaga keuangan sendiri dan modal sendiri.

Powered By FISHBONE

Raya, Kecamatan Terbaik se Sumut

Sunday, February 3, 2008

Raya, Kecamatan Terbaik se Sumut **Gubsu Serahkan Tunggul dan Tropi
2008-01-23 14:26:07

Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun menjadi Kecamatan terbaik tahun 2007 se-Sumatera Utara. Tunggul dan Tropi Kecamatan Terbaik tersebut diserahkan Gubernur Sumatera Utara Drs Rudolf M Pardede dan diterima Camat Raya Drs E Ubahman Sinaga bersama Danramil dan Kapolsek Raya, Selasa, (22/1) di Lapangan Umum Pematang Raya.

Tunggul Kecamatan Terbaik diserahkan kepada Kecamatan Raya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumatera Utara Nomor: 138.05/2022.K/Tahun 2007 tanggal 13 Desember 2007. Selain Kecamatan Raya, Kecamatan Medan Polonia sebagai juara terbaik II, disusul Kecamatan Tanjung Morawa sebagai juara terbaik III. Selanjutnya Kecamatan Sei Rampah sebagai juara harapan I, juara harapan II diraih Kecamatan Siantar Timur, dan juara harapan III diraih Kecamatan Sei Kepayang.
Gubernur Sumatera Utara, Drs Rolf Pardede mengatakan, UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menggambarkan, pemerintah kecamatan memiliki peranan yang sangat penting dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintahan, antara lain mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat, mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan dan melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugas dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.
Camat, kata Gubsu, merupakan perpanjangan tangan Bupati/Wali Kota, harus memiliki wawasan luas dan kinerja yang prima. Dan keberhasilan kecamatan Raya menjadi kecamatan terbaik di Sumatera Utara merupakan hasil dari kerja keras dan kerja sama yang harmonis, baik dengan dinas terkait, Dan Ramil, dan Kapolsek, serta partisipasi dan dukungan aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
“Untuk itu keberhasilan ini hendaknya menjadi pendorong untuk meningkatkan pelaksanaan tugas melayani masyarakat, jangan mambuat saudara cepat merasa puas dan terlena sehingga pelayanan yang saudara berikan tidak hanya sesuai harapan rakyat, tetapi justru melalmpaui harapan dan keinginan masyarakat,” imbau Gubsu.
Di sisi lain Gubsu mengingatkan, 16 April 2008 mendatang, Provinsi Sumatera Utara akan menggelar Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) pertama yang secara langsung. Pelaksanaan itu, kata Gubsu, membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu kepada seluruh elemen masyarakat, baik aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat, untuk bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi ini dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah ditentukan.
Bupati Simalungun Drs T Zulkarnain Damanik MM dalam sambutannya mengatakan, penyerahan Tunggul Kecamatan Terbaik kepada Kecamatan Raya merupakan momen yang sangat strategis bagi Pemerintah Kabupaten Simalungun, seiring dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk membangun dan memindahkan pusat pemerintahan ke Kecamatan Raya, sebagai perwujudan PP Nomor 70 tahun 1999 yang akan dicanangkan pada tahun 2008 ini.

Perpidahan pusat pemerintahan ini, membuat besar harapan akan membawa dampak yang besar bagi perkembangan dan pembangunan bagi masyarakat Kabupaten Simalungun. Dengan perpindahan ini juga diharapkan, akan dapat menumbuhkan sentra industri dan perekonomian baru serta pusat perkotaan baru di Kecamatan Raya
Selesai menyerahkan tanggul kecamatan terbaik, Gubsu, Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Simalungun meninjau stand pameran hasil-hasil industri dan pertanian di Kabupaten Simalungun. Selanjutnya Gubsu bersama Gubsu, Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Simalungun melakukan penanaman bibit pohon di lokasi lapangan umum Kecamatan Raya yang disaksikan oleh Wakil Bupati Humbahas, Asisten Tata Pemerintahan Sumatera Utara, para pejabat propinsi, Kabupaten / Kota se- Sumatera Utara, para Camat se-Kabupaten Simalungun dan ribuan masyarakat se-Kabupaten Simalungun.(Humasy dan Protokol Setkab. Simalungun)

Powered By FISHBONE