Jalan menuju Dusun Huta Dolok Nagori Merek Raya, Kecamatan Pematang Raya, Simalungun, cukup lama tak tersentuh pembangunan. Padahal kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan.
Amatan METRO, Kamis (15/11), jalan di daerah itu tampak dipenuhi bebatuan yang susunannya tidak merata. Bahkan ada batu besar yang terlihat menonjol di beberapa titik, yang bisa menyulitkan pengendara. Sehingga tak sedikit pengendara, khususnya roda empat, yang mengeluh ketika melintas di jalur yang menghubungkan Huta Dolok dengan Simpang Merek ini.
Selain jalan yang penuh bebatuan, posisi mendaki, menurun, dan kecuraman medan juga menjadi kendala. Begitu mobil bermuatan berat melintas daerah yang mendaki dan menikung, beberapa dari mereka harus mengurangi beban muatan. Itu dilakukan agar angkutan mampu melalui jalan yang mendaki. Menurut seorang mengemudi mobil Mitshubisi L-300 Herman Samosir, yang kebetulan menuju Huta Dolok mengatakan, tujuannya ke lokasi adalah untuk mendatangi menghadiri acara pesta.
”Saya jarang ke tempat ini, cuma karena ada undangan pesta teman tadi. Melihat kondisi jalan yang rusak berat ini, aku merasa jera datang lagi ke sini Bang,” kata Herman. Sementara itu dikatakan warga sekitar, Maria br Saragih, warga di Huta Dolok itu sudah cukup lama mengharapkan adanya perbaikan jalan menuju kampungnya.
“Kalau warga kampung kami ini, sudah cukup lama mengharapkan adanya pembangunan dan perbaikan jalan. Tapi nyatanya, sampai saat ini kondisinya masih serupa, yakni rusak berat,” kata br Saragih. Sama halnya dengan yang diungkapkan petani jeruk Huta Dolok Parulian Damanik.
Dikatakan pria yang bermukim tak jauh dari lokasi jalan rusak itu, rusaknya jalan cukup merugikan bagi mereka. Apalagi ketika musim panen tiba. Sebab untuk mengeluarkan hasil panen seberat lima ton ke Simpang Merek saja, harus melangsirnya beberapa kali. Itu karena, tak satupun para tengkulak atau agen yang berani mengeluarkannya karena takut truknya terguling.
“Jika dapat dilangsir satu kali, pasti kami masih beruntung Bang. Tapi dengan kondisi jalan seperti ini, (rusak parah, red), aku harus rela membayar ongkos truk saat melangsir hasil panen itu,” kesal Parulian. (eko)
NINI PENGUASA
DPRD Simalungun segera akan turun ke lokasi mengecek kerusakan jalan tersebut. Kalau memang kebutuhannya sudah menyangkut orang banyak, maka pembangunannya akan diprioritaskan. Kita DPRD Simalungun sebagai perpanjangan tangan masyarakat, akan mengusulkannya untuk segera diperbaiki. Masyarakat diharapkan agar bersabar menunggu prosesenya.
(osi)
Drs Johalim Purba, Anggota DPRD Simalungun
- Hasil Panen Sulit Dibawa ke Luar
Akibat jalan rusak tersebut, petani kesulitan membawa keluar hasil panennya. Sebab untuk mengeluarkan hasil panen seberat lima ton ke Simpang Merek saja, harus melangsirnya beberapa kali. Itu karena, tak satupun para tengkulak atau agen yang berani mengeluarkannya karena takut truknya terguling.
(mag-06)
Niko Manurung, Warga
sumber
metrosiantar
Powered By FISHBONE